Kamera

Sabtu, 15 Februari 2014

Cerpen Pagi Hari Yang Senja

PAGI HARI YANG SENJA
Cerpen Karya Reswati Ningsih

Sudah lima belas menit lalu fajar pagi telah menyingsing.Tapi Lina tak kunjung bangun dari tidurnya.Padahal,dia harus sekolah.Tubuhnya masih memeluk bantal gulingyang selalu menjadi teman tidurnya sejak kecil.Udara dingin menyegarkan yang menyusup melalui jendela kamarnya,membuat Lina kembali menarik selimutnya yang telah turun di bawah kakinya yang panjang dan ramping.
"Banjiirr....Banjiiirr..,"teriak ibu Malina sambil mengguyurkan segayung air ke wajah Lina.

Seketika pula Lina terbangun dan ikut berteriak banjir.
"Banjiirr..Banjiirr,aq harus berenaang....,"kata Lina sambil memperagakan gara renangnya diatas ranjang.
"Ha..ha..ha...,"Ina adik Lina tertawa terbahak-bahak melihat tingkah kakaknya itu."Mana ada banjiirr,"sambung Ina.
"Apa?"

Lina termangu.Lina mendapati ibunya tengah memegang gayung.
"Ibu apa-apaan ini?"
"Kamu itu memalukan,anak perempuan tidur seperti kerbau."
"What?"
`Sontak bu Malina mendorong kening Lina dengan tangannya hingga Lina tersungkur diranjang.
"Cepat mandi"
"Iya bu."

Seusai mandi Lina bergegas memakai pakaian sekolahnya.Dengan menggunakan rok abu-abu 5 cm diatas lututnya ,dan menarik panjang-panjang kaos kakinya setinggi lutut.

Lina telah siap dengan seragam smanya dan lekas berangkat sekolah.
Dengan berjalan kaki Lina berangkat menuju kesekolahnya yang tak jauh dari rumahnya.Pagi itu terlihat aneh.Pagi hari itu terlihat seperti senja.Mendung.Lina terlihat berhenti sejenak dipertigaan jalan tak jauh dari sekolahnya.Lina menengok kelangit dan melihat pagi yang seperti senja itu.

Dalam hatinya bergumam,"Langit terlihat mendung,semoga hanya langit saja yang mendung,jangan sampai nasibku mendung jga hari ini,"

Baru saja Lina bergumam semacam itu,Lina langsung dengan jam yang menunjuk ke pukul 07,00 ketika Lina menoleh pada jam tangannya.
"Aku bisa telat..mampuuuss...push up dech aku."

Bergegas.Lina berlari sekuat tenaga.Baru berlari beberapa langkah Lina ditabrak oleh sebuah sepeda motor.Hal ini terjadi karna kelalaian Lina yang tidak memperhatikan jalan.
"Heh,kamu buta yah..jalan pakai mata donk,"bentak pengemudi pengendara sepeda motor.
"Dasar kamu.Sudah nabrak bukannya minta maaf malah marah-marah."
"Salah sendiri,makanya jalan pakai mata,"bentak pengemudi sepeda motor sambil pergi meninggalkan Lina.
"Dasar bego dimna-mana jalan pakai kaki,mana ada jalan pakai mata.Cari sendiri sana orang yang jalan pakai mata."

Sial.
Hal yang selalu terlintas dihati Lina.Dengan kaki yang sedikit pincang,Lina berjalan menuju kesekolahnya yang tinggal beberapa meter lagi.Sesampainya di depan gerbang Pak Guru Galak sebutan yang diberikan Lina pada guru BK sekolahnya telah berdiri didepan pintu gerbang dengan kedua tangan dipinggangnya.Kumis tebal yang ada diatas bibir Pak Guru Galak itu semakin mempertebal dan memperkuat kemarahannya.
"Maaf Pak... sayaaa...."
"Diam kamu,cepat masuk keruang BK."
"Iya pak."

Ketegangan di hati Lina sedikit menurun.Namun,ketegangan itu kembali memuncak ketika Lina masuk dihalaman sekolahnya.Banyak anak sekitar 15 anak tengah mengalami hukuman karna terlambat.Termasuk sahabatnya Linda.
"Push up?Oooh tidaak...,"gumam Lina dalam hati.
"Cepat susul teman-temanmu."

Awalnya Lina mengelak dengan alasan kakinya yang tengah pincang selepas dia ditabrak ketika berangkat sekolah tadi.Namun Pak Guru Galaknya itu malah membentak dan tetap bersih keras dengan hukuman yang akan diberikan pada Lina tanpa memperdulikan kaki Lina yang tengah pincang.

Lina sejenak menengok kearah dan kesekeliling lapangan yang tengah dijadikan lahan push up teman-temannya.Seketoka hati Lina menciut me,ihat seorang pemuda yang dikaguminya dan kata temannya dia juga mengagumi Lina.

Lina menjadi melamun dan saling tatap menatap dengan pemuda bernama Rio itu.Wajah Lina tertunduk.Mental dan hatinya semakin menciut ketika melihat Rio berjalan mendekatinya.Wajahnya pucat.Tanpa sadar Rio sudah ada dihadapan Lina.Sepatah demi patah kata mulai terlontar dari mulut Rio.

"Bagaimana mungkin kamu kembali telat?Tidak adakah pekerjaan lain ,selaim terlambat berangkat kesekolah?Mau jadi apa kamu?."
Menusuk.Meranggas Hati.Ucapannya barusan.
Mendengar ucapan itu,sontak Lina pingsan.Setelah sebelumnya tubuh terasa lemas.

****

"Kamu sudah sadar?,"tanya linda pada lina.

Pandangan matanya masih terlihat remang-remang.Terlihat Rio berdiri disamping kiri ranjang UKS yang ditidurinya.
"Selama sepekan ini aku perhatikan kamu,kamu sering terlambat?kenapa?,"tanya Rio.
"Emmmm. akuu.E..e.. tidak,"jawab Lina gugup.
"barusan Rio yang mengangkatmu kemari,kamu pingsan dilapangan."

Lina hanya diam dan tersenyum kecil pada Rio sambil mengucapkan terimakasih.Dalam benak Lina Lina berjanji akan kembali menjadi dirinya yang dulu.Yang tidak pernah terlambat kesekolah dan selalu menjadi bintang kelas.Lina berharap peristiwa ini tidak terjadi lagi.Pagi hari yang senja itu benar-benar membuatnya semakin senja.
Dia berharap,dia tidak akan menjumpai pagi yang sesenja ini lagi.


sumber : lokerseni.web.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar